Hiruk-pikuk pilkada DKI Jakarta resmi dimulai setelah enam pasang calon
gubernur (cagub) resmi mendaftarkan diri. Yaitu Faisal Basri-Biem
Benyamin, Hendardji Supandji-Achmad Riza Patria (jalur independen), Alex
Noerdin-Nono Sampono (koalisi Partai Golkar), Joko Widodo-Basuki Tjahja
Purnama (koalisi PDIP), Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (koalisi Partai
Demokrat) dan menyusul pasangan Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini (PKS).
Pilkada
kota terbesar Indonesia ini dipastikan akan lebih seru dan ramai
dibanding pilkada lain. Bukan hanya karena besarnya APBD dan peran
sentral Jakarta, tapi juga karena munculnya cagub dari jalur independen
dan keikutsertaan dua orang kepala daerah di luar Jakarta dalam
memperebutkan kursi DKI-1.
Uhamka-Kilikilik, Aksi colong start
kampanye dilakukan di beberapa wilayah DKI Jakarta. Pencurian start
kampanye ini terlihat di wilayah Jakarta Selatan, beberapa di antaranya
adalah daerah Mampang, Pasar Minggu, Cilandak, Antasari, Panglima Polim,
dan Pancoran.
Puluhan spanduk, umbul-umbul, dan poster milik calon
gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta emang
keliatan menghiasi sejumlah jalanan di Ibu Kota. Aksi colong start ini
gak cuma keliatan di jalanan aja, tapi udah merambah ke angkutan umum.
Sejumlah angkutan umum juga keliatan rame sama stiker-stiker pasangan
Cagub dan Cawagub.
Kenapa hal ini bisa di bilang colong start?
Karena seharusnya kampanye Pilkada DKI Jakarta itu baru dimulai pada
tanggal 24 Juni sampe 7 Juli 2012. Sementara pemilihannya sendiri baru
akan berlangsung tanggal 11 Juli 2012.
“Seharusnya aksi kaya gini
gak boleh dilakuin, kan kegiatan kampanye belum dimulai. Ini ngebuktiin
bahwa Cagub dan Cawagub gak memenuhi aturan. Belum apa-apa mereka udah
nunjukin sikap gak baik gitu. Ini kan bisa ngurangin penilaian mereka di
mata masyarakat yang sadar sama masalah ini. Apalagi masyarakat emang
udah ngalamin krisis kepercayaan sama calon-calon pemimpinnya” ujar Wiwi
Meliana, Mahasiswa FISIP UHAMKA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar